PROFIL
PERUSAHAAN ELNUSA
Elnusa didirikan pada
tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT. Electronika Nusantara. Kantor Elnusa
terletak di Graha Elnusa 16th Fl, Jln. Tebece Simatupang Kav. 1B, Jakarta
Selatan dan pertama kali beroperasi pada bulan September 1969. Elnusa memulai
karirnya dengan mereparasi peralatan komunikasi, peralatan navigasi
dan sistem radar kapal milik Pertamina
Elnusa adalah
perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6
Februari 2008. Elnusa sendiri terdiri dari 3 divisi, yakni : Integrated Geo Science Services, Integrated Drilling Services, dan Integrated Oilfield Services. Dimana
ketiga divisi dari Elnusa bergerak di bidang jasa migas terintegrasi dan jasa
penunjang migas. Elnusa memiliki beberapa anak perusahaan, yakni PT. Purna Bina
Nusa, PT. Elnusa Petrofin, PT. Patra Nusa Data, PT. Sigma Cipta Utama, Elnusa
Bangkanai Energy Ltd, PT. Patra Telekomunikasi Indonesia, Elnusa Tristar Ramba
Ltd
ANALISIS
RETURN SAHAM, RETURN PASAR, RATA – RATA, STANDAR DEVIASI DAN JUGA BETA SAHAM
Elnusa (Harga saham)
|
IHSG (Harga pasar)
|
|
Rata-rata
|
-0.00159
|
0.000788
|
Standard
Deviasi
|
0.02903
|
0.014051
|
Beta Saham
|
-112.085
|
-112.371
|
Analisis hasil perhitungan adalah :
1.
Tabel di atas menunjukkan nilai
rata-rata dan standar deviasi dari tingkat return saham Elnusa dan IHSG dengan acuan saham JKSE. Standar deviasi saham Elnusa lebih besar dibandingkan standar deviasi saham milik JKSE, yaitu sebesar
0.02903 dibandingkan dengan 0.014051.
Hal ini menunjukkan akan terjadi perubahan yaitu ada kemungkinan akan terjadi kenaikan atau
penurunan sebesar 0.02903 dari nilai sebelumnya. Resiko dalam konteks ini tidak berarti sempit, resiko
bisa saja diartkan sebagai segala sesuatu yang berubah dari yang sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa saham Elnusa memiliki resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan saham JKSE.
2.
Berdasarkan rata - rata return saham dan
return pasar, saham dari Elnusa,
dan JKSE, dapat ditarik kesimpulan bahwa Elnusa memiliki tingkat
pengembalian yang buruk jika dibandingkan dengan tingkat pengembalian pasar
(IHSG dengan acuan JKSE). Terbukti dengan perbandingan nilai rata – rata return
saham Elnusa dan JKSE yakni sebesar -0.00159 dan sebesar 0.000788. Sehingga investor mendapatkan kembalian nilai awal yang
ditanamkan yang berupa rugi / loss.
3.
Hasil perhitungan beta didasarkan pada saham Elnusa didapat beta sebesar -112.085. Hal ini menunjukkan bahwa resiko
sistematis saham Elnusa lebih kecil dibandingkan dengan resiko sistematis
pasar, maka saham Elnusa dapat
dikatakan sebagai saham defensive.
4.
Hasil perhitungan beta didasarkan pada
data IHSG didapat beta sebesar -112.371.
Hal ini menunjukkan bahwa resiko sistematis saham Elnusa
lebih kecil dibandingkan dengan resiko sistematis pasar, maka saham JKSE dapat dikatakan sebagai saham defensive.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
analisis di atas :
·
Faktor
– faktor penunjang yang mempengaruhi hasil IHSG (JKSE) :
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil IHSG, yakni :
1. Faktor
Internal :
Ø Investasi
: Ekspansi perusahaan, Pengembangan Riset
(R&D)
Ø Ketenagakerjaan
: PHK, Kontrak
Ø Pengambilalihan
diversifikasi : perusahaan
melakukan merger, akuisisi yang berlebih
2. Faktor
Eksternal :
Ø Harga
minyak luar negeri yang semakin tinggi
Ø Fluktuasi
nilai tukar mata uang Negara Indonesia terhadap mata uang asing
Ø Tingkat
suku bunga dan inflasi
·
Faktor yang mempengaruhi pergerakan
return saham dan return pasar secara
umum :
Terdapat lima faktor yang mempengaruhi pergerakan return
saham dan return pasar, yaitu :
Ø Laba
perusahaan per lembar saham
Laba perusahaan
dengan memperhatikan jumlah saham beredar dapat membantu dalam menilai apakah
saham tersebut menjanjikan harga perlembar saham yang menguntungkan bagi investor atau tidak. Pergerakan atas
harga saham dipengaruhi oleh sejauh mana reaksi pasar atas laba perlembar saham
perusahaan setiap tahunnya.
Ø Proporsi
utang terhadap asset
Perusahaan yang
memiliki utang yang tinggi dalam pendanaan asetnya tentunya memiliki tingkat
resiko yang tinggi. Dengan jumlah utang yang tinggi, tentu perusahaan memiliki
kewajiban untuk melakukan pembayaran dan akan diambil dari keuntungan
perusahaan. Dengan berkurangnya keuntungan karena pembayaran hutang, tentunya
akan mempepngaruhi individu dalam melakukan pembelian saham.
Ø Kebijakan
deviden
Kebijakan
pembagian deviden menjadi salah satu factor bagaimana harga saham ditempatkan
pada posisi tertentu yang memiliki posisi tawar yang tinggi di pasar. Dengan
tingkat pembagian deviden, tentunya permintaan akan saham meningkat dengan
penawaran yang kuat maka harga akan semakin naik, namun jika mengalami
penurunan penawarannya akan rendah.
Ø Permintaan
dan Penawaran
Hukum permintaan
dan penawaran berperan penting dalam penentuan harga saham. Ketika permintaan
dan penawaran bertemu maka kekuatan tersebut akan mempengaruhi sejauh mana
penentuan harga yang telah ditentukan. Ketika permintaan tinggi, harga akan
naik dan ketika permintaan turun harga yang ditawarkan akan turun. Hal ini akan
terus terjadi dan akan mempengaruhi harga saham setiap saat.
Ø Perilaku
pasar
Perilaku pasar
disini bahwa pembeli tentunya akan membeli saham yang menjanjikan tingkat
pengembalian yang menguntungkan bagi mereka. Untuk itu setiap individu akan
memperhatikan setiap rasio perusahaan dari waktu ke waktu. Sebagian saham
PT.Elnusa,Tbk adalah milik masyarakat dan ini akan menjadikan posisi penawaran
yang tinggi. Kekuatan ini akan mempengaruhi fluktuasi harga perdagangan saham
perusahaan.
·
Faktor
yang mempengaruhi return pasar dan return saham secara khusus :
a. Oktober
:
-
Perekonomian
dunia masih dibayangi kekhawatiran akan terjadi resesi ekonomi akibat krisis
hutang Zona
Eropa dan recovery perekonomian AS yang berjalan lambat. Selain itu,
berdasarkan publikasi IEA dan OPEC bulan Oktober 2011, proyeksi permintaan
minyak global tahun 2011 menunjukan penurunan dibandingkan proyeksi bulan
sebelumnya.
-
Juga
dipengaruhi oleh aspek geopolitik yaitu dengan berakhirnya rezim Khadafi
meningkatkan harapan kembali stabilnya pasokan dari Libya.
-
Harga minyak dunia terus melemah sejalan dengan
penguatan dolar dan kemerosotan pasar saham karena berkurangnya antusiasme
investor atas kesepakatan utang zona euro minggu lalu.
Wall Street masih pesimis akan usaha Yunani dalam menanggulangi krisis hutangnya sehingga membuat pasar khawatir akan penularan dari krisis hutang yunani
Wall Street masih pesimis akan usaha Yunani dalam menanggulangi krisis hutangnya sehingga membuat pasar khawatir akan penularan dari krisis hutang yunani
-
“Kondisi operasi yang
penuh dengan kendala dimana beberapa proyek mengalami delay dan performance belum sesuai target, kami tetap
berupaya untuk survive dan berusaha keras untuk
meningkatkan performance Perseroan,” demikian kata Heru Samodra, VP
b. April
:
-
Meningkatnya kinerja perusahaan
Dengan melakukan banyak perbaikan terkait dengan adanya
penundaan realisasi pelaksanaan beberapa proyek.
-
Intensif
melakukan upaya-upaya untuk meraih target kinerja
-
Pencapaian kontrak-kontrak baru
serta pengembangan usaha untuk proyek-proyek baru diharapkan akan berkontribusi
bagi kinerja Elnusa, contohnya kontrak pekerjaan Well Services yang berlokasi
di daerah Kalimantan Timur menjadi penyumbang pemasukan terbesar bagi
perusahaan.
-
Di luar pencapaian itu, Elnusa
saat ini juga sedang menjajaki kerjasama strategis untuk mengoptimalkan
produktivitas dan profitabilitas divisi jasa pengeboran (drilling services).
Kerjasama tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan baik secepatnya bersama dengan salah satu anak perusahaan PT Pertamina, yaitu Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk beberapa proyek pemboran diantaranya di daerah Sumatera Selatan dan Jambi
Kerjasama tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan baik secepatnya bersama dengan salah satu anak perusahaan PT Pertamina, yaitu Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk beberapa proyek pemboran diantaranya di daerah Sumatera Selatan dan Jambi
c.
Februari :
-
Menurunnya keyakinan konsumen
yang disebabkan oleh persepsi konsumen
yang makin pesimis terhadap kondisi saat ini dan menurun terhadap kondisi
ekonomi pada 6 bulan mendatang.
-
Terjadi krisis ekonomi.
ANALISIS
BCG (BOSTON CONSULTING
GROUP) MATRIX
Setelah mengetahui teori – teori
tentang matriks BCG, selanjutnya dilakukan penganalisisan anak – anak
perusahaan dari Elnusa untuk melihat dimana letak perusahaan di masing – masing
kuadran.
Ø PT.
Purna Bina Nusa
PT. Purna Bina Nusa didirikan pada tahun 1984 yang memiliki
bidang usaha pipa OCTG (pipa untuk penyaluran minyak). Per bulannya bisa
memproduksi 5.000 ton pipa minyak per bulan dan sekarang meningkat menjadi
6.000 ton per bulan. PT. Purna Bina Bangsa telah memperluas bisnisnya, bahkan
tidak hanya kelas global saja, namun juga internasional karena mutunya yang
bagus
Ø PT.
Elnusa Petrofin
Didirikan oleh Elnusa pada tahun 1996, bidang usahanya
adalah menyuplai, penyimpanan
dan perdagangan produk yang
berhubungan dengan jasa di bidang minyak dan
gas, antara lain, perdagangan eceran bahan
bakar minyak, layanan untuk
penyimpanan dan transportasi bahan bakar minyak dan
gas, perdagangan minyak danproduk gas terdiri dari beberapa
komoditas. Pertifin ini dulu memulai
usahanya dengan menyuplai BBM khusus bernama Premix
Usaha dari PT. Elnusa Petrofin meluas karena telah mendapatkan ijin dari Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Bumi untuk menjual
produknya lewat pomp bensin di seluruh Indonesia
Ø PT.
Patra Nusa Data
Patra Nusa Data adalah anak cabang Elnusa yang bergerak
di bidang penjualan petrolium.
Ø PT.
Sigma Cipta Utama
Sigma Cipta Utama adalah anak perusahaan
PT Elnusa,Tbk. (subsidiary of Pertamina) yang berdiri sejak 8 April Tahun 1980. Bisnis perusahaan di awali dengan
pengelolaan data (data management) dilingkungan industri minyak dan gas Bumi
Dalam perjalanan bisnis perusahaan dan
seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi , secara bertahap Sigma
telah berkembang dengan layanan jasa ICT (Information & Communication
Technologies ) yang lebih lengkap
Ø Elnusa
Bangkanai Energy Ltd
Elnusa Bangkanai Energy adalah suatu perusahaan yang
bidang usahanya menjual minyak dan gas bumi.
Ø PT.
Patra Telekomunikasi Indonesia
Sejak didirikannya di tahun 1995, PT Patra
Telekomunikasi Indonesia, lebih dikenal dengan nama PATRAKOM, telah tumbuh
menjadi sebuah perusahaan terkemuka di bidang penyediaan layanan jaringan
telekomunikasi berupa komunikasi data, suara, video, multimedia dan internet.
Seiring dengan perjalanan waktu, PATRAKOM telah
membuktikan diri berhasil dalam mengembangkan usahanya dalam melayani
industri-industri yang membutuhkan penyelenggaraan jasa layanan telekomunikasi
dan pada saat yang bersamaan PATRAKOM juga terus mengembangkan layanan-layanan
baru dan perspektif baru di dunia telekomunikasi yang cepat berubah. PATRAKOM
berkomitmen untuk memberikan layanan yang tepat waktu, harga yang kompetitif
dan tingkat gangguan seminim mungkin.
Ø Elnusa
Tristar Ramba Ltd
Perusahaan
yang mengolah hasil minyak di Blok Ramba, Sumatra Selatan. Pertumbuhan bisnisnya
naik 12,7% dari tahun 2007 dan penyumbang 4% dari total penerimaan pajak
pemerintah.
Analisis Perusahaan berdasarkan BCG
matriks :
PT. Purna Bina Nusa
|
Kuadran Star
|
PT. Elnusa
Petrofin
|
Kuadran Star
|
PT. Sigma
Cipta Utama
|
Kuadran Dog
|
Elnusa Bangkanai
Energy Ltd
|
Kuadran Question Mark
|
PT. Patra
Telekomunikasi Indonesia
|
Kuadran Star
|
Elnusa Tristar
Ramba Ltd
|
Kuadran Cash Cow
|
Faktor – faktor yang dipergunakan
untuk menganalisis BCG Matriks dalam Elnusa adalah :
1.
Produktivitas
(Usage)
Produktivitas
adalah jumlah yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dimana menentukan apakah
perusahaan itu produktif atau tidak terutama dalam persaingan global yang
sangat ketat ini, produktifitas amat penting
2.
Jumlah
pemakai
Perusahaan yang memproduksi masal tidak akan berarti apa
– apa tanpa pemakainya (konsumen yang membeli produknya), maka pemakai amatlah
penting dalam relasi bisnis. Sangat baik apabila seorang bussinesman dapat
menjada hubungan dengan para pelanggannya.
KESIMPULAN
Naik turunnya return saham secara umum dipengaruhi oleh naik
turunnya harga saham. Pada perdagangan di bursa saham, hal ini dipengaruhi oleh
perubahan global sehingga membuat perubahan pada nilai return saham dan return
pasar. Perubahan-perubahan pada nilai return saham Elnusa, Tbk rata-rata
bernilai positif sehingga membuat tingkat keuntungan atau tingkat pengembalian
modal Elnusa, Tbk mengalami keuntungan yang cukup baik.
Pada perubahan nilai return pasar IHSG secara keseluruhan
rata-rata juga bernilai positif. Hal ini mempengaruhi perubahan pada pasar
saham perusahaan yang tergabung di dalam saham gabungan tersebut.Hal ini
terlihat dari perubahan return saham Elnusa, Tbk yang terlihat hampir mengikuti
pergerakan harga saham IHSG. Standar deviasi pada return saham Elnusa, TBK dan
return pasar IHSG mempunyai nilai standar deviasi yang tinggi yaitu return
saham Elnusa, Tbk sebesar 3,965% dan return pasar IHSG sebesar 2,045%. Dengan
begitu kedua return tersebut memiliki resiko yang cukup tinggi, hal ini
menunjukkan ketidakstabilan harga saham. Dengan standar deviasi ini menunjukkan
tingkat resiko dari suatu saham perusahaan sehingga bisa memilih saham dari
suatu perusahaan dengan tingkat resiko yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA